Monday, March 24, 2008

the time travel chapter : bits number 1

Doraemon berasal dari masa depan. Masa depan manusia yang dipenuhi dengan alat-alat yang canggih dapat digunakan oleh Nobita yang tinggal pada waktu dimana alat-alat tersebut diciptakan. Alangkah enaknya jika kita mempunyai seorang teman yang datang dari masa depan. Kita bisa meminjam peralatan canggih atau informasi-informasi atas kejadian yang akan terjadi. Kekayaan dan kekuasaan sudah terjamin menjadi milik kita jika kita memilikinya.

Apakah hal itu dapat terjadi ? Dan jika terjadi mengapa kita tidak pernah melihat manusia dari masa depan datang berkunjung dengan mobil terbangnya berkeliling di langit ? Jika perjalanan waktu benar-benar ada, saya yakin buktinya berada pada para peramal masa depan yang dapat dengan yakinnya mengetahui jodoh anda, karir anda, dan kejadian apa yang akan menimpa anda.

Jika anda telah atau sedang belajar pelajaran fisika di sekolah tentang Teori Relativitas yang dibuat oleh Albert Einstein cobalah lihat dan pelajari lebih tekun, karena anda bisa saja menjadi penemu mesin waktu. Perjalanan waktu mungkin dianggap sebagai bahan cerita untuk komik atau film fiksi dan bahkan menjadi bahan tertawaan orang, tetapi suatu teori yang sudah dipakai untuk memajukan umat manusia dan menjadi salah satu sejarah dalam dunia ilmu pengetahuan itu memperbolehkan terjadinya perjalanan waktu.

Hukum dari Teori Relativitas menyatakan bahwa tidak ada benda yang dapat bergerak secepat cahaya kecuali cahaya itu sendiri. Sehingga batas kecepatan untuk setiap benda adalah dibawah kecepatan cahaya (v ; v untuk kecepatan benda dan c untuk kecepatan cahaya). Berbanding dengan kecepatannya, suatu benda yang bergerak akan mengalami hal-hal sebagai berikut : Waktu yang berjalan lebih lambat, panjang benda yang searah dengan arah gerak akan menyusut, dan massanya akan bertambah. Implikasi yang akan terjadi jika suatu benda bergerak secepat cahaya adalah waktu tidak berjalan pada benda itu, panjang benda menjadi nol, dan massanya bernilai yang tak terhingga.

Bayangkan begini : Nobita dan Doraemon pergi ke planet lain dengan pesawat luar angkasa untuk mengerjakan tugas sekolahnya Nobita. Nobita ingin meneliti perkembangan makhluk hidup di planet tersebut. Karena tugas itu harus dikumpulkan keesokan harinya maka mereka tidak berlama-lama di planet itu. Ketika jam Nobita menunjukkan waktu pukul 5 pagi, ia memberi tahu Doremon untuk pulang. Dengan pesawat luar angkasa yang mempunyai kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya mereka hanya memerlukan waktu 2 jam untuk sampai ke bumi dan mengumpulkan tugasnya. Mereka sampai di bumi tepat waktu dan jam Nobita menunjukkan waktu pukul tujuh. Tetapi ketika Nobita mau mengumpulkan tugasnya, pak guru menolaknya karena ia telat mengumpulkan selama sebulan.

Cerita itu dibuat untuk memberi gambaran tentang apa yang terjadi jika suatu pengamat atau manusia bergerak hampir dengan kecepatan cahaya. Nobita merasakan kepergiannya hanya semalam tetapi bagi pak guru atau ibunya Nobita yang berada di bumi, mereka menunggu kepulangan Nobita selama sebulan. Perbedaan waktu adalah gambaran atas kejadian yang dialami oleh seorang pengamat yang statis atau tidak bergerak melihat waktu yang melambat pada sebuah benda yang bergerak pada kecepatan cahaya, sementara pengamat yang berada pada benda itu merasakan waktu yang berjalan dengan normal. Perbedaan waktu yang dialami oleh Nobita disebut dengan dilasi waktu atau Time Dilation. Aneh memang untuk dimengerti karena kadang-kadang fisika itu lebih misterius dan menakutkan daripada bayangan putih yang terlihat pada malam hari pada pohon di depan rumah anda. Tetapi ingat bahwa waktu itu adalah relatif menurut Teori Relativitas.

Pada buku Cosmos ciptaan dari Carl Sagan menggambarkan apa yang akan kita lihat jika kita sebagai seorang pengamat berada dalam sebuah mobil yang berjalan dengan kecepatan kira-kira 300.000 kilometer perdetik, yaitu kecepatan cahaya :

As your speed increases, you begin to see around the corners of passing objects. While you are rigidly facing forward, things that are behind you appear within your forward field of vision. Close to the speed of light, from your point of view, the world looks very odd−ultimately everything is squeezed into a tiny circular window, which stays just ahead of you.

Apa yang akan kita alami ketika kita bergerak dengan kecepatan cahaya tidaklah masuk akal. Kita akan melihat sesuatu karena adanya cahaya yang memantul dari suatu benda ke mata kita. Jika kita berjalan untuk menuju ke kamar misalnya, kita akan melihat pintu itu sebagai arah tujuan. Karena cahaya bergerak sangat cepat dan kita berjalan lebih lambat, maka itu memungkinkan kita untuk melihat pintu selama kita bergerak. Jika kita berjalan secepat kecepatan cahaya atau dengan kata lain berjalan secepat (atau sejauh) mata memandang maka efeknya akan menjadi seperti gambaran diatas. Segala sesuatu yang berada di depan kita tidak akan terlihat oleh mata sebelum kita sampai ke tujuan. Karena itu, hanya benda yang telah kita lewati saja akan tertangkap oleh mata. Padahal selama perjalanan kita hanya memandang ke depan tanpa memandang ke belakang.

Sayangnya pemandangan seperti yang diceritakan diatas hanya dapat kita imajinasikan. Upaya atau energi yang dibutuhkan agar dapat bergerak secepat cahaya tidak dapat ditemukan dimana-mana karena energi yang dibutuhkan sebesar tak terhingga.

Tidak ada dimanapun di dunia ini yang dapat memberikan energi yang tak berhingga. Jika ada, maka tidak perlu ada lagi kejadian bensin langka di Indonesia. Dengan adanya sumber energi yang tidak terbatas maka tidak perlu lagi untuk menghemat listrik ataupun membayar untuk listrik dan bahan bakar karena tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan energi. Kenyataannya harga BBM naik terus dan menyulut kenaikan harga kebutuhan hidup lainnya. Tidak cukupnya energi yang tersedia dan juga harga yang harus dibayar untuk itu menyebabkan sulitnya menggerakkan benda secepat kecepatan cahaya.

Mengapa diperlukan energi sebesar itu untuk menggerakan suatu benda secepat kecepatan cahaya ? Jawaban dari pertanyaan itu didapat dari persamaan yang dihasilkan oleh Einstein :

ΔE=(Δm)c²

Persamaan itu lebih dikenal dengan E=mc² (dimana E adalah energi, m adalah berat / massa, dan c adalah kecepatan cahaya ). Nilai c dalam persamaan itu adalah nilai tetap atau sering disebut sebagai konstanta sebesar 2,998 X 108 meter/detik (cara baca 2,998 X 108 adalah dengan mengalikan 2,998 dengan sepuluh pangkat delapan. Cara penulisan bilangan seperti itu sering ditemukan pada buku-buku fisika karena dapat mempersingkat penulisan suatu nilai yang sangat panjang, contoh jika suatu bilangan tidak dipersingkat adalah massa matahari yang bernilai sebesar 1990000000000000000000000000000 kilogram). Untuk menggerakkan suatu benda maka kita perlu memberikan energi kepada benda itu. Maka menurut E=mc², suatu energi pada benda yang diubah sebesar E akan mempengaruhi berat / massa benda sebanyak m. Artinya (maaf kalau paragraf ini seperti buku sekolahan, maaf yang sebesar-besarnya) jika energi pada benda semakin besar maka berat benda juga akan bertambah. Contohnya jika suatu benda bergerak dalam kecepatan 10% dari kecepatan cahaya maka beratnya bertambah 0,5% dari berat normalnya, sementara itu jika kecepatannya ditambah hingga 90% dari kecepatan cahaya maka beratnya bertambah dua kali lipat dari berat normal benda tersebut stephen hawking. Untuk mendorong benda yang semakin berat akan membutuhkan energi yang lebih besar lagi. Hal ini mempunyai pengaruh yang sangat besar ketika benda bergerak hampir dengan kecepatan cahaya karena ketika kecepatan benda mulai mendekati kecepatan cahaya, massa dari benda akan bertambah dengan sangat cepat sehingga energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Benda tersebut boleh saja mencapai 99,9999999999999999999999999999% dari kecepatan cahaya tetapi menurut hukum alam semesta atau hukum teori relativitas, benda itu tidak akan mencapai kecepatan 100% dari kecepatan cahaya. Jika di iklan tv menyebutkan harga dari produknya ‘hanya seharga sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah’, maka produk itu tidak terlihat seperti seharga rp. 100.000, bukan?

Massa benda akan bertambah sebanding dengan gerakan yang dialami oleh benda itu. Berarti ada dua jenis massa yang ada pada suatu benda, yaitu massa benda ketika diam dan massa benda ketika bergerak. Agar mudah, massa benda ketika diam akan dilambangkan dengan m0 dan massa ketika benda bergerak adalah m. Ada suatu persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung m atau massa benda yang bergerak dengan kecepatan v :

Laju kecepatan benda adalah v. Kita menginginkan agar laju benda itu sama dengan kecepatan cahaya, maka nilai v adalah 2,998 X 108 meter/detik. Nilai dari c adalah 2,998 X 108 meter/detik. Ingat bahwa c itu adalah kecepatan cahaya dan bernilai sama pada setiap persamaan. Jika kita masukkan kedua nilai itu masing-masing pada persamaan diatas hasil dari perhitungan akan memberikan nilai kepada m atau massa benda ketika bergerak adalah ~ atau tak terhingga, tak perduli seberat apa benda yang digerakkan tersebut (kecuali nilai pada variabel m0 berisi nol yang berarti benda tersebut tidak mempunyai berat. Nilai nol tidak dapat dibagi dengan nol. Pembagian tersebut jika dihitung dengan kalkulator pada sistem operasi Windows menghasilkan pesan yang bertuliskan result of function is undefined).


Nilai ~ pada matematika dan kalkulus setara dengan perasaan merinding ketika kita melewati kuburan malam-malam. Percaya atau tidak percaya tetapi kita dapat merasakannya. Itu mungkin saja hanya perasaan kita atau memang benar-benar ada makhlus halus di luar sana yang gemar untuk menganggu kita. Sedikit menyimpang tetapi saya akan memberikan keluh kesah saya tentang pembagian nilai nol dengan nol. Matematika disebut-sebut sebagai bahasa universal. Matematika digunakan untuk mendefinisikan hal-hal yang pasti. Matematika diimplementasikan ke hampir semua aspek kehidupan sehari-hari manusia. Tetapi apa yang kita dapatkan ketika kita membagi nilai nol dengan nol ? Undefined. Tidak dapat didefinisikan. Apakah hal itu berarti ‘kita belum menemukan jawabannya’ atau ‘kita sama sekali tidak tahu’ atau juga ‘emang gua pikirin !’.

Balik lagi ke nilai m (massa benda yang bergerak) jika pada persamaan diberikan nilai v (kecepatan benda) sama dengan nilai c (kecepatan cahaya). Hasil m adalah tak terhingga. Berat benda (m) yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan sebesar tak terhingga. Maka pada persamaan E=mc² yang menunjukkan bahwa jumlah energi yang dimiliki suatu benda untuk bergerak (E) dipengaruhi oleh massa benda yang bergerak (m) memberitahukan jika untuk m adalah ~ maka E adalah ~. Tidak bisa kita pikirkan darimana kita akan mendapatkan energi sebesar itu atau bahkan jika ada, tidak bisa kita bayangkan seberapa besarnya. Apakah mungkin energi sebesar itu ada tetapi berbentuk sesuatu yang kita semua sudah ketahui, yaitu Tuhan pencipta alam semesta ini.


Meskipun kita tidak bisa mencapai kecepatan cahaya kita masih dapat melakukan perjalanan waktu ke masa depan. Tidak dengan waktu sesaat memang, tetapi kita harus melewati lorong waktu yang panjangnya tergantung pada jauh masa depan yang ingin kita capai. Seperti mesin waktu milik Doraemon yang memang harus masuk ke lorong waktu dulu untuk melakukan perjalanan waktu.


Pergi ke masa dimana Doraemon lahir memang sangat menyenangkan. Kita pernah melihat sedikit dari kemegahan dan kemajuan teknologi umat manusia ketika Nobita berkelana di masa depan untuk mencari Doraemon. Jika kita dengan bagaimanapun caranya, berhasil untuk bergerak hampir dengan kecepatan cahaya dan tiba di masa depan, maka yang harus kita pikirkan selanjutnya adalah cara untuk balik ke waktu asal kita.

1 of things to do before I die

3 years ago I had this big urge for making a book about Doraemon. It will be filled with all those gibberish stuffs about science and the more-make-sense stuffs from the stories of Doraemon manga. The title will be : THE SCIENCE OF DORAEMON. I have no background in science so it was really hard for me just to write a page >__<

I still have the passion to write it but not the energy and time.

I will post a bit of my earlier writings in this blog (This is the very reason I make this blog, woot). I had clearly make up my mind to write in Indonesia language because I prefer the people on my own lovely country to be able to read it. Though I am more comfortable on writing in English even when my grammars are stupid.

Well, the idea about this kind of book is not original. I had read 2 books where I had my inspirations. Thank you : Lawrence M. Krauss and Jeanne Cavelos. I hope you guys had not read Doraemon yet (for the next 10 years ^^).

Sunday, March 9, 2008

friendster

誰かにfriendsterにnarcistな写真をポストしたと言わされた。今プロファイルをちょっと変わってて、写真も変わりたいけど怠け者ですよ。あとするネ。

Monday, July 16, 2007

onegai koto

I really really need a Doreaemon. I have an onegai koto that I couldn't ask to anyone. And I am not in a capable position to make it come true by myself.

I need the doko demo doa, the door that can leads to anywhere at the opposite side.
I really need to go to a place that was not meant for me.
I wish it was meant for me in the first place..

This feeling is so killing me that I think I should go back to the time before I was born so I could prevent it from happening so that I don't have to start to killing myself in the first place.

Doraemon ! Kite kudasai ! onegai ;____;

Friday, July 13, 2007

variation on a theme : reality

It was a good weather and usual day for Suneo's family to take another vacation that only his family seems afford to do so. This time it was a summer drive to the beach. Since Suneo was so kind, he kindly invites some of his friend to fill the vacant seats of his car. While the car was so mean that it only have passenger capacity that would be enough for everyone but not everyone if Nobita is one of them. Therefore, to include everyone that Suneo wants to take was simply by not including everyone that Suneo doesn't wanted to take. This makes Nobita out of the equation.

Who wouldn't enjoy the feel of summer breeze on a convertible cars and share that moment with all your best friends ?

Well, if you had Doraemon at your side, you really don't actually need an actual summer breeze on an actual convertible. He gave Nobita a remote controlled mini car and a contraption for the controller that was modeled after a car's driver seat with a steering wheel behind a 180 degree curved screen. In the 'Seri Peralatan Ajaib' comic series, this device was simply called 'Car Simulator'.

You may laugh at this gadget at it is not that sophisticated as a product of the 22nd century. But while you are laughing behind your 50 inch plasma tv and XBox 360 and it's puny vibrating wireless controller, this Doraemon's gadget can emulate exactly whatever happens to its RC car.

As there was no game consoles back in the time when this Doraemon was originally created, this was an absolutely brilliant idea. Game hardware developers are trying to achieve this. For example, that puny vibrating wireless controller of your XBox 360.

You can see this kind of device in the real world such as viking (the unmanned vehicle dropped by NASA at the martian land, Mars). But you see that they use those big sattelites as the medium between the operator at earth so he/she can control the vehicle at Mars. I don't see any kind of transmitter devices to control the Doraemon's car simulator. My best guess is that the gadget use wireless transmitter and receiver devices to send what direction the driver want to go and receive whatever happens to the car to simulate for the driver.

We already use this kind of technology in our every days live. We use it when we browse the internet at some cafe's hot spot. Hot spots are commonly known as Wi-Fi, and vice-versa. The technique to transmit data over the air is by modulating certain frequencies of electromagnetic waves. Radios and televisions works this way too. Your TV and radio can work because their station uses big and strong transmitter to send their data to you. The big problem for making it wireless is that you have to make a big and strong transmitter so the data transmission can reach far away.

whoa, I'm sleepy... . Until tommorow, つづく。。。

Thursday, July 12, 2007

it's all in the pocket

The first thought that came out every time I think of Doraemon is the tools that came from his pocket. It has so many awesome things ! But you have to wonder how in the hell Nobita could misuse most of the things given to him. Even tools that had been (or will be?) made in the future is not enough to help Nobita with his stupidity.

Most of you don't realize that you already had some of those tools already in your pocket^^ Yeah, time's fly and the imaginary tools that once upon a time was just an imaginary tools is now a solid state object that you could hit somebody with it. I'm talking about gadgets like computers, cell phones, GPS, not the time machine >< ! But of course, I will talk about that possibilities later, since science permits us all to think the unthinkable and allows it to be possible even if the outcome is impossible. So shout, 'Long live science!!' ...

Wednesday, July 11, 2007

or it's just me?

...Jeez, I'm 23 years old and still thinking about how good life will be if I had Doraemon by my side. My old manga keeps dragging me back into the mind of an elementary student. Well, at least that was I thought. The reminiscence of Doraemon's story reminds me of those science, non fiction books that I've read. After I read Doraemon manga again, all that I could think of is that Stephen Hawking had to made 2 books to make people understand easily(if not hard) about science (which the second book was a revision to the first one) and Fujiko F. Fujio already made it and hadn't meant it for adults ^^ !

For those who likes to read kind of books from Carl Sagan or Stephen Hawking, I would recommend you to read the Doraemon manga series. And those who likes to read the Doraemon manga, I would recommend you to read books from Carl Sagan and Stephen Hawking. After reading both kinds, I chuckle to myself as I found how vast and broad the subject is in Doraemon's stories. It make me think that Doraemon is not an ordinary manga. Behind those stories, lies different questions and answers about how we dealt about science, technology, social, belief, psychology, and the most important of all, laughters :D And besides, you will get the point.

Many wasted thoughts I have produced by simply not keeping records of it. Sometimes, funny thoughts came to me about how things that happens in Doraemon stories could be ridiculously brought to existence in the real world. And sometimes, ridiculous thoughts came to me about how funny it is to see things that actually exist were then a ridiculous imaginary gadgets made for kids in Doraemon's stories.

Doraemon stories is not funny anymore. For you, I mean. Not for kids^_^. Adults who wonders about the expanding of the universe may find the lighter side of cosmos in this cute robot's stories. I can't urge you to do so. But I would be happy to show the hints ! Adults who don't wonder why should the universe should expand after all could instead wonder why there are people who thinks that it should be, but in the meanwhile, find out about the real science of Doraemon here !!!

(yeah, I'll show you!)